1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
SosialJerman

Perusahaan Keluarga di Jerman Langka Kepemimpinan Perempuan

Andreas Becker
9 Mei 2024

Tahukah kamu, lebih dari separuh perusahaan keluarga papan atas di Jerman sebelumnya tidak menempatkan perempuan dalam tim manajemennya. Perubahannya berjalan perlahan. Demikian laporan teranyar AllBright Foundation.

https://p.dw.com/p/4ffQd
Perempuan masih termarginalisasi
Gambar ilustrasi kepemimpinan perempuanFoto: Tobias Kleinschmidt/dpa/picture alliance

Perusahaan-perusahaan Jerman masih jarang menempatkan perempuan di dewan direksi.  Untuk mengubah fenomena tersebut tersebut, Yayasan AllBright Jerman-Swedia secara rutin menerbitkan laporan yang mengkaji kesetaraan dan keberagaman di tingkat manajemen Jerman.

Yayasan tersebut menyelidiki 100 bisnis keluarga terbesar. Proporsi perempuan di dewan pimpinan perusahaan-perusahaan itu hanya 12,6 persen!

Sejak studi terakhir mereka pada tahun 2022, proporsinya meningkat empat persen. "Akhir dari lelapnya Putri Tidur" adalah kalimat yang disebut oleh Direktur Pelaksana AllBright Foundation, Wiebke Ankersen dan Christian Berg dalam laporan mereka yang baru-baru ini diterbitkan dengan judul: "Perubahan generasi sebagai sebuah peluang".

Mereka melihat pensiunnya sebagian kepala keluarga karena faktor usia sebagai peluang bagi perempuan. "Dalam keluarga, seringkali orang-orang yang samalah yang secara strategis menentukan arah bagi seluruh generasi,” katanya. Namun pada perusahaan yang sudah go public, perubahan biasanya terjadi lebih cepat.

"Semakin swasta suatu perusahaan, semakin maskulin”

Bisnis keluarga semakin tertinggal di lantai bursa Jerman. Proporsi perempuan dalam dewan direksi dari 160 perusahaan yang terdaftar dalam tiga indeks terpenting di Bursa Efek Frankfurt - indeks saham perusahaan terbesar di DAX, menengah MDAX, dan kecil di SDAX –mencapai 19 persen.

Dari 100 bisnis keluarga terbesar, 20 di antaranya terdaftar di Bursa Efek Frankfurt, dan masing-masing keluarga memiliki porsi saham yang signifikan. Termasuk di antaranya produsen mobil BMW, pemasok mobil Continental, produsen barang konsumsi dan perekat Henkel, serta perusahaan kimia dan farmasi Merck.

Proporsi perempuan dalam dewan direksi perusahaan keluarga yang terdaftar adalah 19,6 persen, yang merupakan rata-rata seluruh perusahaan yang terdaftar di lantai bursa.

Pada bisnis keluarga yang tidak terdaftar di bursa saham, proporsi perempuan dalam manajemen hanya separuhnya (10,6 persen). "Semakin swasta suatu perusahaan, semakin banyak laki-laki yang memimpin,” demikian  isi laporan yayasan AllBright.

Tradisi dan keluarga

Segalanya menjadi lebih tradisional ketika keluarga jadi pemilik perusahaan. Hanya sepertiga perusahaan keluarga yang diselidiki (34 persen), anggota keluarga pemilik berperan aktif dalam manajemen. Namun jika hal tersebut terjadi, maka yang terbanyak duduk di manajemen adalah laki-laki. Mayoritas perempuannya mengurus yayasan perusahaan, baik untuk tujuan amal atau untuk mempromosikan seni dan budaya.

Terlepas dari apakah mereka adalah manajer atau seseorang dari keluarga pemegang saham: Dari 100 bisnis keluarga yang diperiksa, hampir setengahnya (47 persen) memiliki setidaknya satu perempuan di dewan manajemen. Perusahaan farmasi B. Braun Melsungen dan produsen peralatan motor Stihl bahkan menempatkan tiga perempuan di dewan direksi.

Tidak ada seorang perempuan sama sekali di dewan direksi?

Sebaliknya, hal ini berarti: Lebih dari separuh perusahaan (53 persen) tidak memiliki satu pun perempuan dalam tim manajemennya. Termasuk Schwarz Group, yang mengoperasikan jaringan supermarket Lidl dan Kaufland.

Dalam situsnya, perusahaan yang mempekerjakan hampir 600.000 orang ini menekankan bahwa 41,7 persen posisi manajemen dipegang oleh perempuan. Namun di tempat pengambilan keputusan yang sangat penting - di dewan yang beranggotakan sembilan orang - tidak ada satu pun perempuan.

Ketika ditanya oleh DW tentang alasannya, juru bicara perusahaan menulis: "Selama bertahun-tahun, banyak perempuan telah bekerja untuk kami di bidang manajemen dan dewan direksi." Dia mungkin mengacu pada berbagai perusahaan di Grup Schwarz. Juru bicara tersebut tidak mengomentari alasan pengurus manajeman hanya terdiri dari laki-laki.

Grup Fressnapf, yang mengklaim sebagai "perusahaan perlengkapan hewan peliharaan nomor satu di Eropa", memiliki jumlah karyawan yang jauh lebih kecil yaitu 18.000 orang. Namun dalam dewan manajemen yang beranggotakan sepuluh orang, seperti halnya Schwarz: Tidak ada perempuan.

"Proses transformasi jangka panjang"

Saat ditanya DW, juru bicara perusahaan memohon kesabaran. "Kami sedang dalam proses transformasi jangka panjang,” kata juru bicara itu melalui emailnya. Terdapat "program internal untuk mendorong kesetaraan peluang”, namun masyarakat menyadari bahwa "target ketauladanan” belum tercapai "di semua bidang dan di semua tingkatan”.

Grup perdagangan Hamburg, Otto Group, sudah melangkah lebih jauh. Sebelumnya hanya ada satu perempuan di dewan perusahaan yang beranggotakan enam orang. Dua perempuan  lagi akan ditambahkan pada musim semi 2025: Petra Scharner-Wolff sebagai CEO dan Katy Roewer sebagai CFO. 

(ap/hp)